Seperti sedia kala, saat kita masih mencari makna
kepantasan dan kesiapan. Kupikir tidak ada orang benar-benar siap di
dunia ini, sama halnya tidak ada orang yang juga tidak siap. Kita cuma
butuh merasa yakin dan sanggup. Sejauh batas kemampuan kita. Kita tidak
punya kuasa atas apa yang akan terjadi di depan. Kemampuan kita untuk
menerima dan bertahan satu sama lain adalah cara terbaik untuk
mempersiapkan kebaikan dan ujian yang mungkin ada.
Bukankah orang-orang sering bilang hidup itu misteri, penuh tantangan, banyak kejutan. Nasihat sederhana seperti itu telah cukup membuat diri saya penuh dengan kesiapan. Siap dengan segala ketidakpastian dan kemungkinan hidup. Saya selalu percaya kebaikan akan selalu datang pada orang-orang yang berserah diri dan memenuhi hatinya dengan kecintaan tertinggi pada Tuhan.
Ada banyak cahaya yang bisa masuk ke dalam hati dan menuntun kita mengambil sikap yang terbaik, jika kita tidak mendahulukan cinta-cinta selain Cinta-Nya. Manusia seperti kita lemah. Tapi, kesadaran akan lemahnya diri selalu bermakna kita butuh kekuatan dan penjagaan dari Tuhan. Jangan pernah berhenti merapal doa. Sesungguhnya doalah senjata orang beriman.
Bukankah orang-orang sering bilang hidup itu misteri, penuh tantangan, banyak kejutan. Nasihat sederhana seperti itu telah cukup membuat diri saya penuh dengan kesiapan. Siap dengan segala ketidakpastian dan kemungkinan hidup. Saya selalu percaya kebaikan akan selalu datang pada orang-orang yang berserah diri dan memenuhi hatinya dengan kecintaan tertinggi pada Tuhan.
Ada banyak cahaya yang bisa masuk ke dalam hati dan menuntun kita mengambil sikap yang terbaik, jika kita tidak mendahulukan cinta-cinta selain Cinta-Nya. Manusia seperti kita lemah. Tapi, kesadaran akan lemahnya diri selalu bermakna kita butuh kekuatan dan penjagaan dari Tuhan. Jangan pernah berhenti merapal doa. Sesungguhnya doalah senjata orang beriman.
Photo credit: Maslihatul Bisriyah
0 komentar:
Posting Komentar