Pada akhirnya setiap manusia butuh pegangan
di dunia yang tak pernah seimbang. Tuhan tak menyuruh kita bersandar
pada pegangan yang rapuh. Karena kerapuhan itu sangat dekat dengan
kekosongan ilmu. Pegangan yang kuat memastikan arah hidup kita
tertuntun.
Tanggung jawab itu memang
berat. Tapi bukankah sejak lahir manusia telah tumbuh dengan tanggung
jawab yang semakin bertambah, seiring bertumbuhnya. Kita telah terbiasa
dengan itu.
Kemapanan bukan lagi diukur dari materi, tapi seberapa kuat seseorang memikul tanggung jawab. Kedewasaan dan iman akan diuji pada tanggung jawab yang kita emban. Saya pikir setiap tanggung jawab akan melahirkan rasa kebergantungan yang tinggi kepada Tuhan. Bukankah itu baik? Dan akan selalu ada doa yang membuka harapan baik di depan.
Kesendirian adalah ujian, tak sendiri pun ujian. Hidup ini diisi hamparan ujian yang bermacam-macam tingkatnya. Menguji siapa yang kelak menjadi hamba yang sukses meniti tangga hingga ke pintu surga.
Kita butuh penjagaan diri yang kuat. Kita butuh teman seperjalanan yang juga memiliki penjagaan diri yang kuat. Menjaga diri adalah seminimalnya usaha kita untuk meraih surga. Apa penjagaan diri itu? Kemampuan untuk taat pada aturan-aturan Ilahi.
Hidup itu seperti angin yang kadang menyejukkan, kadang membawa badai. Belajar adalah usaha kita menaklukkan hidup. Belajar agama membantu kita selamat dari perjalanan hidup. Jika mungkin, saya ingin belajar bersamamu.
Polewali, 21 November 2017
sumber foto: percikaniman.id
0 komentar:
Posting Komentar