Tulisan ini sudah lama saya buat, tapi tidak tahu mau dimasukkan di media mana. Ya, ada baiknya saya posting di blog biar pembaca bisa tahu bagaimana proses pembelajaran di USA
Pendidikan merupakan pilar yang penting untuk membangun SDM yang berkualitas. Pendidikan suatu bangsa juga akan menentukan nasib suatu bangsa. Universitas sebagai salah satu pabrik sumber daya manusia seharusnya memiliki sistem pendidikan yang dapat menciptkan kefokusan dan kenyamanan study untuk para mahasiswanya. Sebagai seorang mahasiswa yang berkesempatan menempuh pendidikan selama 2 bulan di Amerika tepatnya di Colorado State Universty, Fort Collins Colorado, saya mempelajari beberapa hal tentang pendidikannya. Selama 2 bulan berada di kelas immersion bersama mahasiswa internasional lainnya saya mencatat beberapa perbandingan yang membuat negara tersebut maju dalam segi pendidikannya. Mereka fokus dalam mengajar. Dosen-dosen mempersiapkan segala sesuatunya sebelum masuk kelas. Dosen-dosen sangat mudah ditemui untuk diajak berdiskusi dan sharing informasi. Mereka juga amat sederhana dan dengan senang hati membantu mahasiswanya jika ada kesulitan. Fasiltas-fasilitas belajar juga sangat memuaskan.
Ketika saya menempuh kuliah singkat di sana, saya sangat menikmati pelajaran saya. Saya benar-benar memahami apa yang diajarkan. Mereka fokus dalam mengajarkan sesuatu. Misalkan, hari ini kita belajar tentang cara menyusun paragrap. Maka, seminggu penuh kita hanya akan membahas tentang paragraph. Jika ada pertanyaan di luar dari topik pelajaran, maka para dosen dengan sangat mohon maaf tidak ingin menjawabnya. Bukanya mereka tidak tahu, tapi, mereka ingin fokus dan menghindari kebingungan jika ada dua hal yang berlainan dipelajari. Mereka tidak ingin keluar dari topik yang dibahas. Mereka ingin memahamkan semua mahasiswa dulu sebelum melangkah ke topik selanjutnya. Dengan begitu kualitas siswa menjadi merata. Yang tidak terlalu cepat menangkap bisa mengikuti yang pintar. Tetapi, yang memiliki kemampuan yang lebih juga dapat dilihat dengan jelas dari partisipasinya di kelas. Jadi, ketika pelajaran fokus dan mendetail, maka siswa akan mudah menangkap dan mengerti dengan baik.
Pembelajaran di kelas sangat efektif. Sebelum pelajaran dimulai, dosen akan mempersiapkan segalanya. Mereka akan mempersiapkan materi apa yang akan mereka bawakan di kelas. Pada saat di kelas mereka bahkan menulis agenda hari itu. Misalkan, di kelas reading: 1.Reading novel 2. Discuss the book with group 3.Vocabulary, 4.Writing Summary. Tidak jarang mereka juga telah menetapkan homework untuk hari berikutnya di awal. Benar-benar selama semester itu semua telah direncanakan. Itu salah satu list agenda dan biasanya mereka menetapkannya dengan timing. Jadi porsi setiap topik bahasan seimbang dan tidak ada waktu yang terbuang percuma. Singkat tapi padat, terstruktur dan rapi. Dosen juga telah mempersiapkan worksheet yang akan diberikan kepada mahasiswa hari itu. Worksheet tersebut diharapkan membantu mahasiswa untuk lebih memahami topik pembahasan hari itu. Semakin banyak latihan, maka mahasiswa akan semakin mengerti. Dosen juga telah menyiapkan games-games khusus dan siap dimainkan di kelas. Ini untuk mencegah kebosanan dan untuk lebih menghidupkan kelas. Jadi, kita benar-benar enjoy mengerjakan tugas-tugas dan tidak merasa stres.
Selain itu, keefektifan kelas juga dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa dalam satu kelas, yakni maksimal 15 orang. Penerimaan ilmu merata karena semua mahasiswa mendapatkan banyak kesempatan untuk berpartisipasi aktif, bertanya dan menjawab pertanyaan. Dosen juga mengenal seluruh mahasiswanya. bukan hanya mengenal nama, tapi juga mengenal kepribadian, keunggulan, dan kekurangan mahasiswanya. Jadi ketika mereka melakukan penilaian, hasilnya akan sangat mendetail, spesifik dan tepat sasaran. Mahasiswa jadi tahu mana kekurangannya, mana yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
Cara dosen menilai juga sangat objektif. Mereka menilai secara detail, spesifik, dan jelas. Jadi seluruh assignment akan di-list secara rinci. Mulai dari homework dan tugas di kelas, test/quiz, midterm, final project, final exam, tergantung apa yang dipelajari di kelas masing-masing. Semuanya akan ter-list dalam selembar kertas nilai kita. Itu semacam rapor. Rapor akan diberikan dua kali, setelah midterm dan setelah final exam. Di rapor tersebut akan ditampilkan berapa bobot tugas, homework dll. lalu di samping bobot akan ditampilkan nilai kita. Jadi kita akan tahu betul dimana letak kekurangan kita, adakah homework dan tugas yang tidak dikumpul dsb. Selain itu, dosen juga akan memberikan komentarnya mengenai kinerja mahasiswanya dalam bentuk kalimat. Dosen tidak sembarang memberi nilai. Mereka benar objektif, tahu dimana kekurangan dan kelebihan mahasiswanya satu persatu. Contohnya saja saya mendapat nilai yang rendah di pelajaran listening. Karena saya tahu dengan spesifik apa yang membuat listening saya rendah, maka saya mulai meningkatan bagian mana yang saya kurang. Hal ini tentu saja membuat mahasiswa akan lebih serius. Masalah kehadiran juga sangat penting. Dua kali terlambat akan dihitung satu kali absen. Hal ini akan mempengaruhi nilai kita. Apalagi masalah copy-paste alias nyontek. Nyontek di Amerika adalah kriminal. Dan itu adalah perbuatan yang sangat memalukan.
Saya hanya menuliskan apa yang saya alami. Entah apakah ini terjadi pada mahasiswa lain yang pernah ke luar negeri. Ini mengenai perilaku para dosen. Dosen-dosen di sana sangat ramah. Gampang ditemui atau diajak berdiskusi. Kita hanya perlu membuat janji, karena mereka juga punya jadwal yang padat. Setelah menemui dosen, kita bisa tanya apa saja tentang pelajaran. Dimana kekurangan kita. Bagian mana yang perlu ditingkatkan. Di kelas pun demikian, jika kita bertanya, mereka akan dengan senang hati menjawab. Mereka tidak pernah menyepelekan pertanyaan kita. Mereka mendukung dan terus memotivasi mahasiswa. Mereka tidak menjatuhkan, namun terus memuji. Meskipun kita salah, mereka tidak langsung men-judge itu salah. Mereka akan meluruskan dan memperbaiki.
Terakhir, kita merasa nyaman belajar karena fasilitasnya lengkap. Pertama, ruangan yang bersih membuat mahasiswa nyaman. Kedua, fasilitas seperti LCD proyektor, layar untuk menangkap, dan over head proyektor telah built-in dengan ruangan. Semuanya telah tersedia di ruangan. Jadi kita tidak perlu lagi pulang balik pinjam LCD. Tidak terlalu banyak menggunakan papan tulis. Mau putar video, mau lihat sesuatu di buku tinggal ditampilkan di over head proyektor. Fasilitas-fasilitas yang memadai sangat menunjang kenyamanan dan konsentrasi belajar.
Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan output yang juga berkualitas. Salah satu bagian dari pendidikan yang berkualitas ialah bagaimana sistem pembelajaran yang digunakan dalam kelas. Efektifkah atau tidak. Ada baiknya kita menengok sistem pembelajaran dari negara Amerika. Tidak ada salahnya kita mengambil contoh. Meskipun sebenarnya negara tersebut maju dari segi pendidikannya karena dana yang mendukung. Dan bukan rahasia lagi kalau negara ini banyak merampok kekayaan alam negeri-negeri muslim seperti Indonesia. Justru seharusnya kita yang maju karena memiliki sumber daya alam melimpah yang bisa digunakan untuk megratiskan dan memperbaiki pendidikan di Indonesia. Apalagi ditunjang oleh putra-putri bangsa yang cerdas. Tidak ada salahnya kita mengambil yang baik-baik dan membuang yang buruk.
Jadi, sistem pendidikan Amerika adalah baik. Tak perlu ada label-label Islamnya.
BalasHapussaya tdk mengatakan sistem pendidikan Amerika baik. Saya mengatakan learning process-nya saja. sistem pembelajaran hanya salah satu bagian dari sistem pendidikannya. Mengenai sistem pendidikan, amerika jelas sekuler dan bertentangan dgn islam. pendidikan dalam islam itu harus sejalan dgn keimanan dan ketakwaan kpd Allah.tidak boleh dipisahkan. dan outputnya berupa SDM dan hasil penelitian dll itu untuk kemaslahatan ummat. bukan untuk mencari uang dan memperkaya diri. okelah kita dibayar karena usaha kita. tapi tidak menjadikan kita semata-mata karena uang. Amerika jelas kapitalis. Para pengajar mereka profesional karena bayaran uang. Islam profesional karena ibadah kpd Allah. mengenai sistem pembelajaran di US itu sebenarnya sdh dipraktekkan ilmuwan islam terdahulu. mereka bersugguh-sungguh,fasilitas lengkap,fokus, mendalam namun holistik artinya tidak paham satu bidang ilmu saja. mereka paham bidang ilmu masing2: kedokteran, astronomi, arsitektur, tapi mereka juga ahli sastra, politik, sosial apalagi agama. beda dgn amerika (kapitalis) yang parsial. Yang diharapkan sistem pendidikan dalam islam adalah ilmuwan yang ahli ibadah. Subhanallah! terimakasih sdh bertanya. jawaban ini sekaligus klarifikasi saya jika ada yang masih bertanya-tanya. Tetap solusi islam lah yang terbaik.
BalasHapustambahan lagi, di amerika itu menyontek adalah kriminal. Nah, ilmuwan islam terdahulu (zaman kekhilafahan) juga tidak hanya sekedar meniru, mereka memurnikan, mereka memberi nafas baru, mereka mencipta. silahkan cari referensi ilmuwan-ilmuwan islam. ada banyak sekali seperti ibnu sina, al khawarizmi, ibnu rusyd, ibnu al haytam dll
BalasHapus