Tiba-tiba saya menulis ini, karena rasa penasaran orang-orang
tentang bagaimana saya memutuskan untuk menikah dengan suami saya. Well,
tidak ada yang spesial. Sama seperti kisah-kisah cinta orang lain di
dunia nyata. Oh ya, jangan terlalu dibawa baper drama korea yang penuh
drama .
Ok, dua frase di atas sebenarnya tidak ada yang salah. Jika kamu
menikahi orang yang kamu cintai alangkah lebih baik. Karena setelah
menikah, kamu akan setiap hari bertemu dengan pasanganmu dan hidup
seatap dengannya. Kamu akan berinteraksi dengannya setiap saat. Dan
keuntungan jika kamu menikahi orang yang kamu cintai adalah kamu akan
mudah ikhlas melayani. Dengan begitu ketaatan lebih mudah kamu raih.
Karena "cinta" lah yang membedakan dalam teori hubungan apakah kita
melakukannya karena komitmen semata atau karena ada "passion." Seseorang
yang menikah tanpa cinta akan melalui banyak tahapan untuk bisa
menumbuhkan rasa ketertarikan. Mereka memulai hubungan dengan komitmen.
Kalau cinta belum tumbuh, bisa jadi mereka seperti robot yang
berinteraksi tanpa ada ruh cinta di dalamnya. Saya menilai hubungan
seperti ini akan kering. Akan sulit meraih keikhlasan dalam melayani.
Kalau kita tidak ikhlas, bukankah pahalanya berkurang. Mungkin sebab
itu, rasul menghendaki kita menikahi orang yang kita cenderungi.
Tetapi, ini bukan alasan saya menyetujui hubungan pacaran sebelum
pernikahan. Jelas ini tidak ada tuntunannya. Yang saya maksud, jika kamu
tahu telah menyukai seseorang, karena kebaikan-kebaikan yang ada pada
dirinya, mengapa tidak menempuh jalan yang mulia untuk menyampaikan
minatmu. Rasa cinta kepada lawan jenis itu anugerah yang menandakan kita
masih normal. Kalau kamu malu, ah saya perempuan. Bisa melalui
perantara yang amanah. Tidak ada yang tidak mungkin. Bukankah kita tidak
pernah tahu pada usaha yang keberapa kita akhirnya bertemu jodoh. Jadi
kalau tak berusaha, nanti tak ketemu-ketemu jodoh . Oh ya, berdoa juga termasuk usaha. Jangan pernah lupakan ini.
Selanjutnya, mencintai orang yang dinikahi. Ini tentu sangat mulia.
Karena biasanya mereka memilih seseorang karena dorongan iman semata.
Sangat tidak mudah mencapai derajat iman seperti ini. Mereka telah
memasrahkan segala munajatnya kepada Tuhan, bahwa jika Tuhan melancarkan
maka saya akan memilih dia. Ada banyak kisah rumah tangga sukses yang
dimulai dengan komitmen seperti ini. Mereka telah siap menanggung resiko
jika kelak sulit mencintai pasangan hidupnya. Tetapi, mereka percaya
bahwa waktu akan menumbuhkan rasa cinta dalam diri mereka. Mereka
memberikan kesempatan pada waktu untuk mencintai dan menyayangi
pasangannya melalui interaksi yang ada. Dalam banyak kasus, saya melihat
mereka pun sukses menjalin cinta dan kasih sayang.
Kalau dalam
bahasa hadis, tidak akan rugi orang yang istikharah, tidak akan menyesal
orang yang musyawarah. Musyawarah kepada orang-orang yang salih.
Intinya, minta petunjuk sama Allah swt. Sangat penting dimulai ketika
kamu mulai jatuh cinta atau memiliki kecenderungan kepada seseorang.
Terlebih lagi jika kamu mulai memilih seseorang. Percayalah, Allah tidak
akan menyia-nyiakan doa-doa hambNya. Allah senantiasa mendengar semua
rintihanmu. Allah pasti memberikan jalan terbaik. Kamu hanya perlu
berkorban sedikit, entah perasaan atau yang lainnya hehe. Allah juga
sangat ingin melihat kesabaranmu dan komitmenmu dalam menjaga diri dan
berusaha yang terbaik. Bukankah Allah akan menurunkan berkahnya setelah
usahamu jatuh.
Sesungguhnya, tidak menikah, belum menikah,
menikah, long-distance marriage, menikah belum dikarunia keturunan, yang
sedang hamil, yang sudah memiliki keturunan adalah semuanya baik. Allah
hendak menguji dari fase yang sedang kita lalui. Allah sekali-kali
tidak menilai dari statusnya, tetapi amal-amalnya. Siapa yang lebih
banyak amal salihnya. Jadi fokus kita semestinya adalah menjadi
sebaik-baik hamba.
:: Teruntuk teman-teman yang masih menanti dan mencari. Kencangkan doa di ramadan kali ini
Ramadan Day 2, Jumat, 1439 H
sumber foto: https://techcrunch.com
assalamu alaikum sis..jujur tulisan ini cukup mewakili perasaan saya saat ini,ada beberapa hal yang ingin sy tanyakan, tapi mungkin akan panjang jika sy bercerita disini,sy ingin minta saran pendapat sis qia apakah mungkin bisa dibntu sy dikenalkan dengan seorang laki laki yg msh sepupu dengan saya, beliau menyandang status duda dtinggal mati,singkat cerita kami pun mulai mencoba saling kenal dengan latar belakang yg sama,hanya beliau ingin menikah niat mencari istri bagi anak"nya dan disisi lain sy mencari pasangan untuk menemani sy karena sy sudah yatim piatu sy pun mengiyakan tapi di hati sy msh menyimpan perasaan kpd ssorg yg begitu sy kagumi hingga saat ini, dia pun tahu sy menyukainya hanya dia blm bisa melamar karena kondisi kerjaan dia yang jauh sehingga dia blm bisa menyampaikan niat itu.saya harus bgmn sis qia apa sy harus ikhlas merelakan dan fokus pada calon sy yg sdh siap meminang sy nnt. terima kasih atas kesempatan yang diberikan
BalasHapusoh ya sy yg tempo hari beli buku sis qia yg nama iG nya @abhenkayu12.
masyaAllah sis.. aku baru lihat komen ta di sini. Boleh inbox aku di IG, tapi maaf kalau belum bisa langsung balas. Kalau di sini terlalu umum kali ya :)
Hapus