Dunia ini ibarat bayangan, kejar dia dan engkau tak akan pernah bisa
menangkapnya. Balikkan badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain
kecuali mengikutimu” -Ibnu Qayyim al-Jauziyah"
Sungguh telah
dijadikan dunia ini ujian bagi orang-orang beriman. Terlalu banyak
kesenangan yang ditawarkan. Pernahkah Anda merasakan berada pada level
keimanan yang rendah akibat terlalu banyak mengonsumsi hiburan atau
kesenangan sesaat yang sebenarnya tidak ada manfaatnya.
Seperti terlena, tidak sanggup bermujahadah untuk menepis semua godaan yang datang di sekeliling kita. Terlalu mudah hati kita jatuh padanya, padahal hiburan atau kesenangan semu itu lebih mengantarkan kita kepada ketidakbermanfaatan bahkan kemaksiatan dan dosa.
Seperti terlena, tidak sanggup bermujahadah untuk menepis semua godaan yang datang di sekeliling kita. Terlalu mudah hati kita jatuh padanya, padahal hiburan atau kesenangan semu itu lebih mengantarkan kita kepada ketidakbermanfaatan bahkan kemaksiatan dan dosa.
Dunia adalah
tempat menanam pohon kebaikan sekaligus perangkap menimbun dosa yang
keduanya akan kita tuai di akhirat. Maka dunia adalah kesempatan untuk
berjuang menjadi yang terbaik, melayakkan diri meminang surga.
Dunia tidak bisa kita pisahkan dengan akhirat. Karena tujuan akhirat harus dilalui dengan perantara dunia. Maka pilhannya ada di tangan kita. Apakah senantiasa menabung pahala atau tak sadar menghabiskan waktu dengan memupuk dosa.
Jadi visi seorang muslim bukan memfokuskan diri pada dunia, tapi berjihad melewati ujian dunia untuk tujuan akhirat. Kembalikan segala goals kita hanya untuk akhirat dengan berusaha menjadi muslim yang terbaik di dunia. Terbaik di mata Allah. Membangun amal jariyah sebanyak-banyaknya agar layak menyandang penghuni surga.
Dunia tidak bisa kita pisahkan dengan akhirat. Karena tujuan akhirat harus dilalui dengan perantara dunia. Maka pilhannya ada di tangan kita. Apakah senantiasa menabung pahala atau tak sadar menghabiskan waktu dengan memupuk dosa.
Jadi visi seorang muslim bukan memfokuskan diri pada dunia, tapi berjihad melewati ujian dunia untuk tujuan akhirat. Kembalikan segala goals kita hanya untuk akhirat dengan berusaha menjadi muslim yang terbaik di dunia. Terbaik di mata Allah. Membangun amal jariyah sebanyak-banyaknya agar layak menyandang penghuni surga.
Seberapa
banyak kebaikan yang kita tampakkan, mungkin lebih menggunung lagi dosa
yang Allah tutupi dari permukaan. Muhammad bin Wasi’ berkata, “Kalau
seandainya setiap dosa itu memiliki bau, niscaya tidak akan ada manusia
yang mau hidup bersama kita”
Mudah-mudahan Allah memudahkan kita
untuk bermujahadah dengan ujian dunia baik itu kesempitan, kesenangan,
terutama pada nikmat-nikmat yang melenakan.
#selfreminder #selfreflection #repentance #dzikrullah
Melbourne, 17 April 2017
0 komentar:
Posting Komentar