Musim gugur menjadi lebih romantis
dengan hujan. Daun-daun yang basah. Dan gerimis yang selalu manis ketika jatuh
di hari kamis. Di sini dan nun jauh di sana banyak orang yang sedang mengukir
kisahnya masing-masing. Untuk menjadi lebih berarti.
Seringkali kita bahagia ketika
berhasil mewujudkan satu persatu mimpi kita. Kita datang dari sebuah desa atau
kota yang kecil. Berjuang dengan cara masing-masing hingga berhasil menghirup
udara di sebuah kota bermusim lebih, yang dulunya hanya kita pandangi dalam
acara televisi. Tak jarang pula kita memperbincangkan nama negara dan kota-kota
itu dalam obrolan ringan bersama teman saat kelas kosong. Kau menceritakan
negara yang sangat ingin kau kunjungi. Terinspirasi dari drama dan film
favoritmu. Atau karena klub bola favoritmu berada di negara itu. Ada banyak
alasan lain bagaimana keinginan menggapai mimpi muncul dalam hatimu.
Katanya, seseorang yang bepergian,
mengunjungi beberapa tempat di dunia ini dan seseorang yang tengah mengabdikan
dirinya dalam pencarian ilmu di sebuah tempat yang asing akan menjadi lebih
bijak dari manusia lain pada umumnya. Tempat-tempat yang tak biasa akan
mengajarkan seseorang menjadi lebih berani dan tangguh. Katanya, mereka yang
menuntut ilmu di luar negeri selalu dipandang lebih tinggi daripada mereka yang
di dalam negeri. Padahal mungkin saja banyak orang yang hanya bepergian tetapi
tidak menjadi lebih berarti. Mereka hanya datang, memotret tempat-tempat indah,
memuaskan hatinya dan menikmati keadaan yang tak abadi itu. Lalu mereka pulang
dengan kehampaan dalam hati. Semua cerita hanya terangkai di mulut, tetapi
tidak menajamkan akal dan mengembangkan jiwa.
Di sebuah desa atau kota kecil ada
seseorang yang mungkin belum pernah ke luar negeri atau bahkan tidak mengenyam
pendidikan tinggi, tetapi perubahan yang mereka ciptakan telah melangkah jauh
dan melangit. Mencapai harapan-harapan tinggi orang-orang di sekitarnya. Mereka
mungkin adalah orang-orang yang dengan kesederhanaannya telah menggugah banyak
jiwa. Menjadikan jiwa-jiwa itu lebih mulia di mata Tuhan. Mereka lebih
bersyukur dan bahagia. Mereka lebih paham akan makna kehidupan. Mereka yang
selalu bisa menciptakan pelangi, meskipun hujan belum berhenti.
Mereka lebih pandai menjaga harapan.
Bahwa keindahan hidup bukan hanya tentang seberapa jauh langkah kakimu
melintasi dunia. Tetapi, sedalam apa tujuan hidup bisa kau pahami. Mereka yang
selalu paham bahwa membumikan kebaikan jauh lebih berarti. Semestinya kita yang
telah jauh melangkah, lebih memaknai kebijaksanaan hidup. Semakin kaki
melangkah jauh, semakin dalam pula hati tertunduk. Adakah kau melihat pelangi
hari ini?
Melbourne, 24 April 2017
*Riya's Photography
0 komentar:
Posting Komentar