Dan Allah menciptakan langit dan bumi
dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai
dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan ~ Q.S. Al
Jasiyah: 22
Jika kau menginginkan kebaikan, tetapi kau belum
sanggup menjadi lebih taat, maka janganlah berputus asa. Jagalah niatmu,
karena Allah akan menuntunmu menuju pintu kepahaman.
Adalah hati
setiap manusia berbeda-beda. Seperti iman yang bertingkat-tingkat. Ada
hati yang menjauhi Allah, ada hati yang masih mencari kebenaran, ada
hati yang jatuh bangun meraih cinta Allah, adapula yang senantiasa
meningkatkan kecintaannya. Setiap kita mungkin berangkat dari tempat
yang berbeda, tapi Allah akan menilai tempat akhir kita. Adakah kita
khusnul khatimah atau sebaliknya.
Hati yang dirahmati Allah adalah hati yang dibukakan pintu kebaikan, hati yang dituntun menuju pintu kepahaman. Yakni hati yang siap diketuk dengan kelembutan dan kebenaran wahyu. Bukankah kita telah dibekali akal, yang mampu membedakan keburukan dan kebaikan. Akal yang jernih akan saling menuntun dengan hati yang bersih. Selalu haus akan ilmu. Paling mungkin, tak menutup diri dari cahaya.
Jika saja kau telah berlari mendekati Allah, dan segalanya terasa lebih sulit, maka janganlah berpaling, bisa jadi Allah mengirimkanmu sebuah kado berisi tiket untuk naik tingkat. Allah ingin memasukkanmu ke dalam golongan hamba yang dicintai-Nya. Golongan yang sedikit di bumi ini. Kesukaran itu pulalah yang membersihkan hatimu dari debu-debu halus yang menipu matamu. Atau jika engkau terus menerus diberi kemudahan dan kenikmatan, jadikanlah ia anak tangga untuk mencapai ridha Allah, meraih derajat takwa, bukan melenakanmu kepada kemaksiatan.
Hati yang dirahmati Allah adalah hati yang dibukakan pintu kebaikan, hati yang dituntun menuju pintu kepahaman. Yakni hati yang siap diketuk dengan kelembutan dan kebenaran wahyu. Bukankah kita telah dibekali akal, yang mampu membedakan keburukan dan kebaikan. Akal yang jernih akan saling menuntun dengan hati yang bersih. Selalu haus akan ilmu. Paling mungkin, tak menutup diri dari cahaya.
Jika saja kau telah berlari mendekati Allah, dan segalanya terasa lebih sulit, maka janganlah berpaling, bisa jadi Allah mengirimkanmu sebuah kado berisi tiket untuk naik tingkat. Allah ingin memasukkanmu ke dalam golongan hamba yang dicintai-Nya. Golongan yang sedikit di bumi ini. Kesukaran itu pulalah yang membersihkan hatimu dari debu-debu halus yang menipu matamu. Atau jika engkau terus menerus diberi kemudahan dan kenikmatan, jadikanlah ia anak tangga untuk mencapai ridha Allah, meraih derajat takwa, bukan melenakanmu kepada kemaksiatan.
Semoga
hati-hati kita adalah hati yang ditolong Allah, hati yang mendapat
rahmat, menyegerakan kebaikan, menjauhi keburukan, mencintai ilmu dan
senantiasa berlari mencari cinta Allah. Mari berbenah diri, menata hati!
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian” (HR. Muslim)
Melbourne, 21 April 2017
#selfreminder #selfreflection #muslimahpembelajar #muslimahcintailmu #muslimahhijrah
#empoweringmuslimah
#empoweringmuslimah
*Uul's Photo
0 komentar:
Posting Komentar