Sehari, sebelum saya balik ke Melbourne, saya menulis ini. Saya hampir
lupa setiap kebiasaan saya ketika mengabadikan sebuah momen yang menurut
saya jarang terulang. Meski, saya sungguh menyesal. Ada banyak momen
indah yang saya lewatkan kurang lebih setahun di Melbourne. Mungkin kali
ini saya harus mencatat setiap langkah-langkah kecil kaki saya.
Katanya, masa lalu adalah hal yang paling jauh dari hidup manusia. Reuni memberikan kita kesempatan untuk mengunjungi masa lalu. Mengenang kembali dan tentu saja mengupas cerita-cerita lama. Untung saja, kita masih segar dalam ingatan. Walaupun cerita baru akan bermunculan. Kabar yang mungkin hilang akan kita bagikan ke teman-teman.
Lebaran dan silaturrahmi seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Seperti sudah menjadi kewajiban ketika berlebaran kita akan mengunjungi setiap orang yang pernah kita kenal. Termasuk teman-teman sekolah. Apalagi bagi mereka yang lama meninggalkan kampung halaman.
Lebaran kali ini sedikit berbeda. Meski kepulangan saya, bukan untuk menghadiri conference atau pertemuan lain yang menyangkut kegiatan akademis saya. Benar-benar menghabiskan waktu untuk mengunjungi yang tak pernah dikunjungi. Semoga saya bisa mendapatkan pahala silaturrahmi di dalamnya. Karena setiap orang yang kita temui adalah guru. Setiap tempat yang kita kunjungi adalah sekolah. Mengambil pelajaran dari setiap momen is a bless.
Setelah hari ini berlalu, saya akan melanjutkan perjuangan saya untuk meraih sarjana di negeri seberang. Panasnya Indonesia akan berganti dinginnya Melbourne. Saya akan kembali menjalani siklus dengan penuh keteraturan. Seperti jalanan di kota Melbourne misalkan, yang tak akan kita temui di Indonesia. Pohon-pohon dengan daun-daunnya yang meranggas, lampu-lampu kota yang ritmik, gedung-gedung pencakar langit, suhu yang kadang mencapai di bawah nol derajat. Dan buku-buku, jurnal-jurnal yang siap untuk disantap 😂.
Terimakasih atas kesempatan yang berbahagia ini. Doakan saya agar meraih keberkahan dengan apapun pilihan hidup yang saya jalani sekarang. Semoga kita bertemu di lain kesempatan. Dan sukses untuk pilihan-pilihan hidup kalian.
Mks, 18/7/2016
*dari judul lagu SO7
Katanya, masa lalu adalah hal yang paling jauh dari hidup manusia. Reuni memberikan kita kesempatan untuk mengunjungi masa lalu. Mengenang kembali dan tentu saja mengupas cerita-cerita lama. Untung saja, kita masih segar dalam ingatan. Walaupun cerita baru akan bermunculan. Kabar yang mungkin hilang akan kita bagikan ke teman-teman.
Lebaran dan silaturrahmi seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Seperti sudah menjadi kewajiban ketika berlebaran kita akan mengunjungi setiap orang yang pernah kita kenal. Termasuk teman-teman sekolah. Apalagi bagi mereka yang lama meninggalkan kampung halaman.
Lebaran kali ini sedikit berbeda. Meski kepulangan saya, bukan untuk menghadiri conference atau pertemuan lain yang menyangkut kegiatan akademis saya. Benar-benar menghabiskan waktu untuk mengunjungi yang tak pernah dikunjungi. Semoga saya bisa mendapatkan pahala silaturrahmi di dalamnya. Karena setiap orang yang kita temui adalah guru. Setiap tempat yang kita kunjungi adalah sekolah. Mengambil pelajaran dari setiap momen is a bless.
Setelah hari ini berlalu, saya akan melanjutkan perjuangan saya untuk meraih sarjana di negeri seberang. Panasnya Indonesia akan berganti dinginnya Melbourne. Saya akan kembali menjalani siklus dengan penuh keteraturan. Seperti jalanan di kota Melbourne misalkan, yang tak akan kita temui di Indonesia. Pohon-pohon dengan daun-daunnya yang meranggas, lampu-lampu kota yang ritmik, gedung-gedung pencakar langit, suhu yang kadang mencapai di bawah nol derajat. Dan buku-buku, jurnal-jurnal yang siap untuk disantap 😂.
Terimakasih atas kesempatan yang berbahagia ini. Doakan saya agar meraih keberkahan dengan apapun pilihan hidup yang saya jalani sekarang. Semoga kita bertemu di lain kesempatan. Dan sukses untuk pilihan-pilihan hidup kalian.
Mks, 18/7/2016
*dari judul lagu SO7
0 komentar:
Posting Komentar