Aku membuka dompetku yang mulai terenggut sisinya, yang sudah lusuh warnanya. Dompet hitam itu. Imitasi dari brand Channel buatan sang digdaya dunia. Aku melihat wajahku yang masih polos dalam guntingan kertas berukuran 3x4 hitam putih. Ya, gambar diriku yang masih tak tahu apa arti hidup kala itu. Bersanding dengan foto pria yang 12 tahun lalu lenyap mengikuti titah Tuhan. Hanya satu yang terbawa, Dan mungkin hanya satu yang tersisa. Kenapa pergi tak meninggalkan warisan. Malah meninggalkan hutang.
Akhirnya dia meninggalkan beban pada wanita yang dia didiknya berhati keras. Bukan wanita lembut itu. Yang tak pernah tahu arti marah. Wanita kasar itu akhirnya semakin memandang dunia sebagai metaphor banting tulang. Menggagasi pundi-pundi dunia. Tak ada lelaki. Tak ada cinta. Tak ada gurauan cengeng. Begitulah dia menantang hidup. Untuk wanita lain yang semakin keriput lelah. Untuk lelaki cengeng yang tak tahu arah peraduan, dan untuk gadis kecil yang tak tahu apa-apa.
Aku kembali pada pria yang tertitah dengan lembut. Yang memaksa kelopak tak kuasa menampung segumpal bening. Yang memaksa hidung memerah dan bersenandung. Dialah satu-satunya pria yang menyisakan rindu berat di dadaku. Aku bahkan sempat berpikir, mereinkarnasikannya dengan sosok yang akan kutautkan hatiku. Atau berharap tulang rusukku berada pada sosok yang tergambar wajah atau lakonnya. Mungkin ini klise. Seperti yang ada di film-film melankolis romantis. Tapi, aku memang sedang menanti. Adakah dia yang menggantikan sosoknya???
Lelaki, Antara Rindu dan Penantian
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
Hm,,, perempuan yang menunggu...
BalasHapussiapa yang kau nanti...
tapi siapapun dia, aku yakin dia adalah adalah seorang pria yang beruntung...
dan doaku sebuah dari sebagai seorang saudari.. semoga dia akan datang membawa cinta di atas segala cinta yaitu cinta untukmu yang bermuara kepada-Nya...
Aminnnn
Hm.. perempuan yang menunggu...
BalasHapusSiapa pria beruntung yang kau tunggu ukh...
My wishing for my lovely sister...
Semoga suatu hari dia akan datang... datang dengan nama cinta terindah untukmu. Cinta yang bermuara diatas segala cinta yaitu cinta kepada-Nya... Aminnn
haha...
BalasHapusgak segitunya kalee...
ini cuma luapan emosi sesaat ukhti...
jangan dianggap serius!!!
tapi, thanks atas doanya
mudah2an diamini....