Home / Archive for September 2018
Sampa Bertemu Lagi
Senja di batas kota.
Sampai kita bertemu lagi.
Minggu yang rindu
Sendu yang tenggelam bersamamu
Boleh jadi ada cinta yang menggigil
kala malam yang tak lagi sama
setelah kamu menghilang dari cakrawala
Tapi, bukankah selalu ada bias jingga yang tersisa.
Tak lantas pergi.
Seperti harapan yang malu-malu.
Esok dan nanti, kau akan datang lagi!
23 September 2018
Photocredit: https://pict.icu/pins/793548396827962224
Rezeki itu Bernama Ketenangan
Dalam banyak kekhawatiran manusia, mungkin yang paling sering meresahkan jiwanya adalah keinginan-keinginan duniawinya. Memang tidak salah meinginkan sesuatu. Tetapi, seringkali keinginan itu berubah menjadi ketakutan apabila tidak berhasil mencapai apa yang ditargetkan. Padahal sesungguhnya Allah telah menggariskan sesuatu dengan baik sesuai kadarnya. Karena setiap rezeki tidak akan tertukar.
Sebelum hati-hati kita dipenuhi perasaan-perasaan gelisah tersebut, mari kembali bersandar kepada segala ketetapan Allah yang nampak maupun yang tersembunyi. Mari bersyukur dengan segala pemberian Allah. Mungkin kita perlu belajar agar merasa tidak dikejar-kejar kesempatan. Tapi, bukan berarti kita tidak berusaha. Hanya saja ada rezeki yang kadang terlupakan, nikmat ketenangan. Ketika hampir setiap usaha kita diliputi kegelisahan. Takut tidak bisa punya masa depan yang baik, takut tidak tercukupi kebutuhannya, takut tidak bisa membeli barang-barang yang diinginkan, takut tidak bisa memberikan yang terbaik untuk orang tua dan keluarga yang lain.
Sungguh beruntung orang yang tidak pernah mengkhawatirkan rezekinya, hingga rezeki itulah yang sebenarnya mencari-carinya, mengejar-ngejarnya. Yang mereka khawatirkan ketika hatinya sudah dipenuhi oleh nikmat-nikmat dunia hingga lalai. Beruntung lah mereka yang tetap bekerja tanpa pernah mengkhawatirkan banyak sedikit rezekinya, tapi berkah tidaknya rezeki itu.
Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” [Ath-Thalaq : 3]
20 September 2018
photocredit: https://www.instagram.com/saidamzilofficiel/
Cinta yang Sesungguhnya
Tuhan tidak meminta kita untuk saling mencintai setinggi langit. Tidak meminta kita untuk mencintai sedalam samudera, seluas cakrawala atau seindah mentari. Karena yang Dia kehendaki, kita cukup saling mencintai karena-Nya.
Tuhan menyuruh kita untuk saling bersabar atas kekurangan masing-masing. Dan tetap bersyukur atas kelebihan masing-masing. Aku adalah ujian bagimu. Kamu adalah ujian bagiku. Ada banyak ketidaksesuaian yang harus kita kawinkan. Itulah makna pernikahan. .
Dalam ketidaksempurnaan ini, kita akan tetap saling belajar untuk menjadi yang terbaik satu sama lain. Karena sepanjang perjalanan ini, kita masih akan terus saling mengenali. Pernikahan seperti perahu. Kita akan belajar menggerakkan dan menyeimbangkannya agar tetap berjalan dengan baik hingga selamat sampai tujuan.
11 September 2018
photocredit: https://www.instagram.com
Siklus Kehidupan
Seperti sebuah siklus dalam kehidupan, kita akan terbiasa dengan kesenangan, kesedihan, perpisahan dan pertemuan bahkan kehilangan. Seperti langit yang perlu terbiasa tanpa matahari. Begitu juga manusia yang pada akhirnya bisa menerima kehilangan. Tetapi tidak ada yang benar-benar hilang. Semua orang yang hidup di hati akan selamanya hidup di hati. Sejatinya, kita masih terhubung dengan sesuatu yang lebih abadi bernama doa. Sampaikan doa-doa terbaikmu pada orang-orang tercinta.
Dunia ini masih terlalu luas untuk tak kita jelajahi. Setiap kota akan menyambut kita dengan sentuhan angin dan kicauan burungnya. Setiap langit yang berbeda bisa kita renungi kebesarannya. Lalu tak ada alasan untuk kita tak bersujud. Kota yang lain sedang melepaskan, kota yang lain sedang menyambut. Sampai kita akan pulang ke kota impian di surga kelak.
Jangan lelah untuk berusaha, tapi jangan lelah untuk lebih bersyukur. Semua yang sedang diusahakan akan menemui takdirnya. Tak ada yang perlu disesali, tak ada duka yang abadi. Berjalanlah selayaknya hamba yang selalu butuh dan taat kepada Tuhannya. Hingga masa depan akan menyambut kita dengan kebahagiaan.
Banjarmasin, 9 September 2018
photocredit: https://www.etsy.com
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.