Kepedulian adalah saat orang lain
memperhatikanmu, menegurmu dan menasihatimu. Itu kesimpulan logis saya. Kita
mungkin banyak berteman tapi tidak semua dari teman kita berani menegur atau
menasihati kita jika kita mulai berubah atau berbuat salah di matanya. Dan saya
merasa tersentuh karena telah dinasihati.
Ada beberapa orang yang merasa
aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini. Katanya saya berubah. Sebenarnya saya
juga tidak yakin apakah saya benar-benar berubah. Mereka yang heran mungkin
melihat saya lain dari biasanya. Saya terlihat lebih sanguinis sekarang. Lebih cerewet,
lebih sering mengomentari segala hal. Yang sebelumnya mereka mengenal saya
sebagai seseorang yang sangat strict. Terutama dalam mengelola organisasi atau
mengontrol interaksi ikhwan dan akhwat di organisasi.
Menurut beberapa orang, terutama
adik-adik junior, saya cenderung bersikap tenang, kalem, tidak banyak bicara
dan berekspresi. Selalu stay cool. Saya mungkin berhasil menciptakan image
akhwat rasional hehe.. Sebenarnya saya tidak seperti itu juga. Kita perlu
menjaga image sebagai seorang ketua
di organisasi agar organisasi bisa berjalan seperti yang kita harapkan. Mereka mungkin
belum mengenal saya sebenarnya. Kalaupun saya berubah, itu wajar saja, karena hidup
selalu berubah. Manusia boleh berubah.
Menurut saya karakter itu dipengaruhi
oleh ilmu dan keimanan. Ini yang mungkin saya rasakan. Kadang-kadang ketika
saya sadar bahwa seorang akhwat harus bisa menjaga izzahnya, maka saya berusaha
melakukan itu. Mungkin dalam keadaan seperti itu, keimanan lagi meningkat. Tapi,
kadang pula kelepasan jika memang lagi tidak terkontrol. Saya cenderung
berubah-ubah. Kalau dalam istilah introvert-ekstrovert, saya mungkin penganut
ambivert, berada di antara keduanya. Kadang introvert, kadang ekstrovert.
Yang paling membuat saya terkesan
dan sejujurnya merasa malu, ada seorang ikhwan yang mengoreksi saya secara langsung
lewat message di medsos. Ini pertama kalinya saya dinasihati oleh seorang
ikhwan. Dia junior saya. Bunyi pesannya seperti ini (maaf adik, saya posting):
Semenjak lepas dari ketua, saya lihat kak Qia agak sedikit berubah. Perubahan
nyatanya terlihat pas di acara walimahan lalu hehehe. Saran saya jadilah tetap
seperti dulu… allahummar ruzuqnaa bil huda. Afwan kalau terkesan gak sopan.
Waktu itu kami sekeluarga FLP
menghadiri acara walimahan salah satu kader FLP. Waktu itu saya merasa
biasa-biasa saja. Tapi, mungkin ada tingkah saya yang dia anggap aneh. Dan saya
tidak menyadarinya waktu itu. Dan setelah dinasihati, saya baru menyadari apa
yang telah saya lakukan yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Sungguh malu
rasanya.
Saya balas dan kemudian dia
lanjut lagi…
Menurut saya kunci islam di akhwat-akhwat FLP sekarang hanya ada 2
orang yang mana kalau tidak ada 2 orang ini, saya tidak tahu akan seperti apa
keislaman FLP (keislaman di sini cakupannya luas, dari pemahaman islam,
berpakaian, berbicara, bergaul dll) 2 orang itu adalah kak qia dan (maaf ya qia
sensor orang kedua hehe) itu yang saya lihat. Makanya saya memberanikan diri
menasihati kak qia ketika saya lihat sedikit-sedikit mulai berubah. Yang saya
lihat sekarang ini kak qia sepertinya (menurut pendapat saya) sedang mengalami
penurunan izzah..padahal banyak akhwat yang kekurangan izzah. Sangat disayangkan
sekali kalau mereka kehilangan (terjadi penurunan) sosok izzah tersebut dari kak
qia. puncak berkurangnya yang saya lihat dari kak qia ya ketika di walimahan
itu.. itu pendapat saya yang bodoh ini.. mohon dimaafkan atas kesalahan dan
kelancangan saya.
Sebenarnya penilaiannya terlalu
berlebihan. Saya merasa biasa-biasa saja. Tapi, mungkin memang selama ini, sayalah
yang dianggap sering menasihati adik-adik kalau tingkahnya mulai aneh. Saya selalu
berusaha agar FLP tetap islami. Meskipun dihuni oleh orang-orang yang
heterogen. Selepas jabatan ini, semoga FLP tetap mempertahankan kode etik
keislaman ini. Saya sebenarnya ingin tetap berusaha menjadi yang seperti biasa
buat adik-adik akhwat di FLP. Secara tidak langsung itu teguran ikhwan loh buat
para akhwat. Mari jaga sikap ukhtifillah hehe..
terimakasih dik, sudah mengingatkan saya....
0 komentar:
Posting Komentar