Malam itu tidak ada puisi
Hanya angin yang sedikit
mengabarkan tentangmu.
Di kota ini.
Aku memasuki sebuah toko dan
kulihat kau disana.
Kita saling melempar senyum
Hanya berselang sepersekian detik
Dan segala kenangan terpanggil
Maaf, aku mengabaikanmu, demi Tuhanku.
Dan segala kenangan terpanggil
Maaf, aku mengabaikanmu, demi Tuhanku.
Beberapa kali aku menunggumu di
suatu senja masa silam
Tapi kau tak datang.
Aku bersyukur, katakatamu tak sederas aliran sungai
Menuju padaku
Bahkan tergenang di hatimu saja.
Menuju padaku
Bahkan tergenang di hatimu saja.
Dari situ, aku belajar lebih
sabar.
Namun silau mata kita tak pernah berubah
Sampai pada akhirnya, kita tak
bertemu lagi
Lama sekali.
Aku menuntut ilmu di kota seberang
Aku menuntut ilmu di kota seberang
Cara pandangku tentang cinta pun berubah
Kuakui kau paling pandai memendam
perasaan
Jauh lebih pandai dari cara
perempuan memendam perasaannya
Terimakasih!
Kau telah menyelamatkanku dari
yang kusebut 'cinta tanpa iman'
*Teman masa lalu, semoga kau mendapatkan wanita yang baik!
0 komentar:
Posting Komentar