Finally, I could be a meteor
Tanggal 21, juli 2009 saya mencatat sejarah. Sejarah diriku sendiri. Akan kuabadikan dalam sebuah tulisan. Tulisan tentang sebuah pencarian keberanian. Biasa. Tapi, bagiku luar biasa. Hal yang tak pernah kubayangkan ketika masih di SMA. Saya hanyalah seorang anak yang minderan. berjalan di kerumunan orang pun malunya minta ampun. Apalagi harus berbicara di depan umum. Juga masih ragu-ragu mengacungkan tangan ketika proses belajar mengajar di kelas. Sedikit demi sedikit. Satu pengalaman ditambah pengalaman yang lain jadilah pengalaman yang besar dan menjadi sejarah yang pantas dicatat dan diabadikan. Permulaan diriku menjadi meteor ketika bergelut dengan orang-orang yang produktif, bergelut dengan bacaan-bacaan inspiratif dan tentu saja karena semakin mengenal islam. Islamlah yang membuat diriku menjadi semakin percaya diri. bahwa aku bisa. Ya, itulah yang terjadi siang tadi. Aku akhirnya keluar dari lintasan dan menjadi meteor. Mengikuti meteor-meteor yang lain. Pengalaman pertama menjadi penanya di seminar terbesar yang saya ikuti. International conference Japan-Indonesia. Saya akhirnya maju melewati beberapa orang. Bukan hanya orang biasa. Kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan akademis, mahasiswa, dosen, wartawan, Dengan bangga dan sedikit tersipu malu melewati mereka, meskipun hanya seorang penanya. Tapi, tak ada yang berani melakukannya. Akhirnya aku bisa menjadi meteor! Keluar dari lintasan yang mengkunkungnya dalam keterbiasaan tanpa kemajuan. Keluar dari zona aman, jalur normal, dan menjadi berbeda dari kebanyakan orang, menjadi luar biasa hingga akhirnya meninggalkan jejak sejarah seperti meteor membuat kawah yang sangat besar saat menabrak bumi.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar