Berdamai dengan Waktu?

Heart of Emotions: Fotos


Apakah kalian percaya istilah waktu bisa menyembuhkan segalanya? Awalnya, saya percaya bahwa kita bisa berdamai dengan waktu. Kadang-kadang kita jadikan waktu adalah pembelaan. Seringkali kita berucap setiap usaha ada waktunya, setiap rezeki ada waktunya. Jodoh, sekolah, pekerjaan, kesuksesan atau apapun pencapaian lain, kita anggap linier dengan waktu yang telah ditentukan. Seolah-olah waktu adalah penyembuh segala ketidakberhasilan kita, segala penundaan itu, dan segala masalah yang belum selesai.

⁣Padahal waktu hanyalah sekumpulan masa. Bukan waktu yang menyembuhkan. Tapi diri kita sendiri yang mengambil sikap untuk menyembuhkan dirinya. Jika kita tidak mengambil sikap untuk bersabar, tetap berpikir positif, pantang menyerah, terus berusaha, apakah waktu akan menyembuhkan? Saya pikir tidak. Diri kita lah yang memilih untuk semakin kuat memikul ketidakpastian hidup. ⁣
Boleh saja menjadikan waktu sebagai alasan untuk menguatkan kesabaranmu. Tapi, waktu adalah ketidakpastian. Sementara bagaimana kamu mengendalikan dirimu adalah kuncinya. Kamu berhak mengambil setiap langkah dan meresponnya dengan sikap terbaik jika saja langkah itu gagal. ⁣
"Time is healing" might not work if you can't heal yourself. Berdamai dengan waktu tidak akan memberikan jawaban atas masalahmu. Rumi pernah bilang, "Dirimu adalah sumber kekuatan" Ya, kekuatan itu tentu saja tidak akan ada tanpa kedekatan dengan Zat yang memiliki dirimu. 
⁣⁣⁣
Give thanks to God yang telah membuatmu bisa melalui semua ini. Saya tahu beberapa di antara kalian telah melewati ujian yang mungkin sulit. Jangan putus asa. Terus berjuang! 



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.