Sesungguhnya teori-teori berumah tangga itu banyak. Bagi yang masih single, ini adalah kesempatan besar untuk mempelajarinya. Tapi tahu kah girls, kalau semua teori itu betul-betul diujikan ketika kamu sedang mempraktekkannya. Jadi, berumah tangga itu jelas butuh ilmu. Dan terkadang yang punya ilmu pun belum tentu bisa mempraktekkannya ketika sudah dihadapkan pada kenyataan. "Ah, dia mah rumah tangganya asyik, sama-sama akademisi, sama-sama lulusan luar negeri." "Mereka emang cocok banget sama-sama dokter." "Rumah tangga mereka pasti adem ayem karena sama-sama paham agama, ustadz dan ustadzah" dan masih banyak lagi anggapan orang-orang. Belum tentu guys.
Karena tidak ada rumah tangga yang sempurna. Rumah tangga yang baik itu, yang mau terus belajar dan introspeksi diri. Sebelum menganggap rumah tangga orang lain selalu bahagia, dan membandingkan dengan rumah tanggamu yang mungkin tak seindah orang lain. Coba renungi dulu bisa jadi usaha mereka lebih keras dalam berjuang. Lebih sabar dalam menghadapi masa-masa sulit, lebih tenang dalam menghadapi segala ujian dan tantangan.
Sama artinya tidak ada pasangan yang tepat atau sempurna. Yang ada pasangan yang cukup tepat. Mereka lah yang saling bekerja sama untuk saling menyempurnakan. Saling belajar menjadi lebih baik. Menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bersabar atas kekurangannya, dan bersyukur atas kelebihan-kelebihannya. Juga bersyukur karena telah saling memilih atau menerima menjadi sepasang suami/istri dalam rangka beribadah kepada Allah.
Ada baiknya kita fokus berefleksi ke dalam diri masing-masing. Adakah yang salah selama ini. Adakah yang perlu diperbaiki. Adakah yang butuh ditingkatkan. Memang tidak ada rumah tangga yang sempurna, tetapi bukan berarti tidak bisa dibentuk. Semua punya kesempatan untuk meraih rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Karena sesungguhnya rumah tangga idaman bisa dipelajari asalkan pasangan suami istri mau saling belajar, saling memperbaiki diri. Jadi tidak ada istilah pasangan itu sudah sempurna dari awal. Mereka tetap saling menyesuaikan. Semuanya tetap butuh untuk saling belajar dan saling melengkapi.
1 Agustus 2018
photo credit: adesignideaspics.site
0 komentar:
Posting Komentar