Suatu Pagi dari Sudut Jendela
Aku tengah membacamu dalam keheningan
Ketegasan yang kau tampakkan adalah pesonamu
Apakah kau masih sendiri?
Serupa pohon yang betah menyendiri di balik jendela kamarku
Kedua mataku adalah pesan
yang tak tersampaikan
Di tengah keramaian, kamulah yang kali pertama ia temukan
Seperti sehelai daun yang menguning di antara dedaunan yang hijau
Lalu gugur, dan tertiup angin. Hilang.
Jika esok hari, kau terbit seperti matahari di musim semi,
tetaplah tenang
Meskipun langit perlahan memanggil gelap
Aku akan belajar menanti apakah hujan turun atau tidak
Melbourne, 17 November 2015
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar