Mencari Perubahan…!!!

Meski aku telah pandai merangkai kata untuk mencipta puisi
Tapi selalu ada gelombang darah di otakku, ingin membuncah
Bahwa puisi ternyata tak sepenuhnya mengenakkan perasaanku
Mungkin butuh sedikit teriakan untuk meredakan kepenatan badai otak
Melihat tingkah konyol tak tahu malu para-para itu
Atau butuh sentuhan pada realitas dengan pergerakan fisik
Seperti yang ditunjukkan dari catatan para demonstran…
Bilakah kepala mereka berdarah
Atau peluh menjadi air segar penikmat dahaga
Dan badan menjadi sasaran empuk tongkat-tongkat pereda kericuhan
Lalu katanya, pereda kericuhan itulah sebenarnya yang membuat ricuh
Bukan kami para penunggu keadilan
Lalu biarlah cemooh salah itu berdengung di telinga kami
Maka lawanlah mereka dengan batu, itu katanya…
Bukankah melawan ricuh dengan ricuh menambah ricuh 2 x lipat
Asumsimu mungkin salah kawan…
Hukum III Newton yang kuberitahukan, pasti berlaku
Itu hukum Alam, itu sunnatullah…
Ketika kau memancarkan aksi, reaksi yang datang pun mengikuti alur aksimu
Jadi jangan tanyakan mengapa terjadi anarkisme
Ataukah sebuah anarkisme, adalah simbol ketangguhanmu
Lalu kalian bangga dengan ucapan: tubuhku sakit usai aksi…
Lalu kemana perubahan itu?
Apakah perubahan itu adalah terbakarnya ban, pecahnya kaca mobil, macetnya jalanan
Benarkah aku tak mendapatkan kata selain sia-sia?

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.