Sedih itu Wajar

beginning of cherry blossoms

Mungkin kita perlu memahami bahwa setiap orang itu punya kisah pilunya masing-masing. Kita berdiri hingga sekarang ini karena melewati masa lalu yang mungkin tidak mudah. Orang-orang melalui perjuangan yang berbeda dan berliku. Dan tidak layak kita hakimi, dia lebih beruntung karena terlihat sangat bahagia dan populer. 

Ketahuilah, setiap orang punya kisah sedih masing-masing yang mungkin hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Dia akan menangis apabila tidak ada orang yang melihatnya. Dia sangat pandai menyembunyikan tangisannya. Hingga yang dilihat orang lain hanyalah senyum manisnya dan kisah suksesnya. 

Marilah kita terus berupaya untuk berempati terhadap orang lain. Bisakah kita membayangkan bahwa orang yang terlihat bahagia ini atau kita sangka selalu senang juga memiliki kesedihan yang tidak ingin ia bagikan. Karena memang Tuhan menghendaki kita agar tidak sedih terus menerus. 

Bukan berarti kita tidak boleh bersedih. Bersedih itu wajar. Menangis itu wajar. Menangis adalah cara kita meluapkan emosi. Semoga setiap orang yang memiliki ujian, tetap tabah dan tegar. InsyaAllah, bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Allah tidak pernah tidur.

"Laa tahzan innallaha maa ana"

Photocredit: venyouspace.com

Dunia Sementara, Akhirat Selamanya

sakura

Tidak ada orang yang akan bahagia jika ia memusatkan hatinya pada dunia. Semua yang indah di depan mata seperti jurang. Katamu, jika hati terpusat pada kekekalan akhirat, maka dunia menjadi lebih kecil, lebih tidak bermakna. Kita akan berhati-hati pada setiap pilihan yang mungkin menguji.

Kalau manusia lain bisa melewatinya, maka kita pun bisa. Kalau mereka bisa tumbuh bermanfaat, maka kita pun bisa menyebarkan kebaikan-kebaikan itu. Kalau orang lain bisa mengumpulkan lebih banyak pahala, maka kita pun bisa meraihnya. Kalau orang lain bisa menuntut ilmu lebih banyak lalu menyebarkannya, maka kita pun bisa. 

Kita hanya perlu berkomitmen, bahwa visi kita meraih surga, menemui Rasulullah, menatap wajah Allah. Katamu, dunia ini adalah hamparan ujian, maka maukah kamu membantuku melaluinya? Mari kita menangkan! 

Photocredit: flickr.com
Diberdayakan oleh Blogger.