Selamat Datang, Ramadhan!

 

Di suatu sore, dalam perjalanan pulang dari stasiun menuju tempa tinggalku, saya menemukan pohon yang hampir seluruh daunnya telah meranggas. Pertanda musim dingin akan segera tiba. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Musim gugur yang pernah kunanti-nantikan telah benar-benar pergi. Dan saya kembali merasakan musim gigil yang mungkin pas untuk hibernasi. Hampir setahun keberadaan saya di sebuah suburb bernama Clayton di kota Melbourne. Langitnya selalu mendung meski tak hujan. Tapi akhir-akhir ini, hujan selalu turun. 

Musim dingin dan ramadhan adalah sepasang kata yang mungkin bisa menggambarkan betapa bahagianya seorang muslim yang sedang merayakan ramadhan di Australia. Di belahan bumi sana, mungkin di Eropa, ada yang menjalani puasanya dalam tempo kurang lebih 20 jam, sementara di sini, saya hanya membutuhkan kurang lebih 11 jam. Sebuah kemudahan yang layak disyukuri.

Satu lagi, kemarin tepat pukul 00.00 malam pertama ramadhan, saya bisa memastikan semester ini telah berakhir. Meski bentuk angka-angka ataupun huruf-huruf yang menjadi catatan real perkembangan studi saya belum bisa dipastikan. Saya hanya bisa berdoa setelah berusaha. Satu hal yang saya syukuri. Allah selalu menempatkan waktunya dengan tepat. Ramadhan tiba tepat di musim dingin, di saat perkuliahan semester ini telah berakhir. Saya menangkap pesan kasih sayang bahwa Allah ingin melihat hambaNya lebih menaruh perhatian terhadap bulan ini.

Marhaban ya Ramadhan!!! 

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh muslim di berbagai belahan bumi.

Melbourne, malam kedua ramadhan 6.6.16
Diberdayakan oleh Blogger.