Episode Hidup yang Baru Saja Terlewati

Cakrawala seperti jelaga yang dihamparkan Allah untuk menyimpan rahasiaNya. Ada ribuan misteri yang tersembunyi. Seperti merasakan sebuah rentetan episode kisah yang ternyata membias pada ruang hampa. Berkurangnya usia hidup di dunia bukanlah hal yang istimewa. Yang membuatnya istimewa ialah sejauh apa kita memaknai transisi itu. Dan bertanya-tanya apa yang telah dilakukan? Dan menjawab apa yang hendak dilakukan?

Setiap perjalanan usia mengajarkan rasa syukur. Rasa syukur terdalam atas Rabb semesta alam untuk nikmat keislaman sejak lahir. Rasa syukur kedua atas kesempatan dariNya, mengenal islam lebih dalam. Kesyukuran ketiga, bertemu dengan bidadari-bidadari dunia penebar wangi surgawi. Dengan sayap-sayap yang berwarna-warni melebihi indahnya pelangi. Aku mencintai kalian karena Allah. Dan rasa syukur atas segala nikmat Allah yang tak akan pernah mampu kubayar walaupun dengan ibadah ribuan tahun.

Titip rindu buat Ayah…

Salam sayang untuk Ibu…

Mencoba menemukan episentrum kehidupan dalam ritmis waktu setahun yang lalu. Hanya ingin menarik simpulan muhasabah panjang, menjalani usia yang baru saja terlewati. Menghadirkan hati untuk tidak merasa. Karena prasangka-prasangka hanyalah jebakan yang memalukan. Inilah titik evaluasi untuk bab yang baru saja tamat dalam novel kehidupan. “Berdoalah agar engkau bertemu seseorang yang telah termaktub di Lauh Mahfuz, saat segalanya siap.”

Semoga usia kali ini semakin membawa berkah dan ketakwaan kepadaNya…

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahmaan: 13)

November Terakhir di 2011


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.