Pernahkah kamu meragukan definisi cinta? Di saat-saat tertentu saya justru meragukan pemahaman saya terhadap cinta. Ternyata cinta tidak cukup dirasakan. Ada saatnya perasaan itu menjadi hambar, pahit, bahkan manis seketika.
Mengapa ada orang yang mencintai tapi sekaligus membenci. Sebenarnya, itu bukan benci. Itu adalah cinta yang terbungkus kekecewaan. Cinta yang tersamarkan oleh harapan yang tidak terpenuhi. Cinta itu tidak boleh statis. Cinta adalah kata kerja. Cinta adalah dialogika. Ada koneksi dan komunikasi. Koneksi dan komunikasi ini bukan yang artifisial. Ia harus autentik. Lahir dari perasaan yang terdalam. Kesungguhan yang bergejolak dalam hatimu.
Kita tidak bisa mencintai seseorang dengan kata-kata saja. Tidak pula bisa mencintai seseorang tanpa kata-kata. Itulah mengapa, ketika cinta kehilangan kata-kata, maka ia bisa kehilangan segalanya. Jangan mencintai tanpa membuktikan. Seperti seorang bujang yang membuktikan cintanya dengan menikahi. Atau sepasang suami istri yang membuktikan cintanya dengan kata-kata dan kasih sayang. Memang kata-kata bukanlah segalanya. Karena bagi sebagian orang cinta itu adalah pembuktian dengan tindakan.
Pada kenyataannya persepsi setiap orang tentang membuktikan cinta itu berbeda. Ada banyak hal yang perlu argumentasi. Termasuk diskusi tentang cinta. Ada orang yang mati-matian membuktikan rasa cintanya. Tapi tak pernah sampai kepada yang dituju. Mengapa kita bisa salah menilai tentang cinta. Ternyata ada banyak bahasa dalam cinta. Bisa jadi dalam memaknai cinta, kita tidak satu persepsi.
Any thoughts about your definition of love? 😉
30 Juli 2019
photocredit: mhakeem.com