aku tiba-tiba merindukanmu
rindu yang diantar para malaikat
serupa kesegaran yang mungkin langka di musim ini
waktu mengibas tanda tanyaku
doa-doa yang kau kumpulkan
menghujaniku dengan lembut, namun pasti
inilah aku yang berjarak beberapa cahaya darimu
gunung dan lautan yang membentang
adalah jarak yang diciptakan Tuhan untuk memperbesar cinta
meski jemarimu tak kugapai kali ini
dan letak keriput di wajahmu yang perlahan memudar di memoriku
kau tetaplah rindu yang paling indah
hatiku tidak pernah penuh untuk itu
tetaplah melangitkan kata-kata
karena kutahu semua yang baik, yang datang padaku
adalah tanda kau masih meneruskan namaku ke atas sana
suatu waktu kau akan kubawa melihat 4 musim yang berbeda
ketika cinta dengan mudahnya gugur, tumbuh, diam, dan membeku
juga hangat oleh mataharinya yang tak kau temui di kota kita
inilah aku membawa pohon berbunga cinta untukmu
Selamat Hari Ibu!
Melbourne, 22 Desember 2015
#photo credit @Nuning Wahyu