Hari yang Selalu Tepat Merindukan Ibu






kemarin setelah cuaca menepati janjinya
aku tiba-tiba merindukanmu
rindu yang diantar para malaikat
serupa kesegaran yang mungkin langka di musim ini

waktu mengibas tanda tanyaku
doa-doa yang kau kumpulkan
menghujaniku dengan lembut, namun pasti
inilah aku yang berjarak beberapa cahaya darimu
gunung dan lautan yang membentang
adalah jarak yang diciptakan Tuhan untuk memperbesar cinta

meski jemarimu tak kugapai kali ini
dan letak keriput di wajahmu yang perlahan memudar di memoriku
kau tetaplah rindu yang paling indah
hatiku tidak pernah penuh untuk itu

tetaplah melangitkan kata-kata
karena kutahu semua yang baik, yang datang padaku
adalah tanda kau masih meneruskan namaku ke atas sana

suatu waktu kau akan kubawa melihat 4 musim yang berbeda
ketika cinta dengan mudahnya gugur, tumbuh, diam, dan membeku
juga hangat oleh mataharinya yang tak kau temui di kota kita
inilah aku membawa pohon berbunga cinta untukmu
Selamat Hari Ibu!



Melbourne, 22 Desember 2015

#photo credit @Nuning Wahyu 


Kepada Musim Semi




Kepada musim semi yang segera berlalu
Kamu seperti cinta yang singkat
Memekarkan bunga-bunga
Seperti hati yang ikut mekar
Lalu kau pergi meninggalkan jejak yang tak bernama



Bau musim panas telah dibawa angin,
Mengingatkan untuk segera pulang ke tempat bernama rumah


Kepada musim semi,
Aku selalu menyukaimu
Sebab segala sesuatu tumbuh menjadi harapan baru


Sebelum kau benar-benar pergi
Ucapkan padaku sampai jumpa
Jatuhkanlan daun yang tumbuh bersamamu,
tepat di hadapanku


Lalu bawa semua kenangan sederhana yang kau bekaskan
Agar aku bisa menerima kehadiran musim panas
Musim untuk bersabar


Melbourne, 6 Desember 2015

Girls beside Flowers



Aku memperhatikanmu diam-diam
Kau nampak sangat bahagia
Aku bertanya,
Apa yang membuat seorang perempuan merasa paling bahagia
sekaligus bersedih dalam waktu yang bersamaan?

Kujawab tanyaku sendiri,
mungkin ia sedang jatuh cinta
Seperti awan yang mengikuti langkah kemana si perempuan pergi
Demi melindunginya dari sengatan matahari

Tiba-tiba langit kelabu
dan bunga-bunga itu tampak layu
Ternyata,
birunya langit telah dicuri senyumanmu
Warna dan mekarnya tulip telah berpindah ke hatimu

Harapan di dadamu mungkin semakin membesar
Tapi pernahkah kau berpikir
di luar sana ada hati yang tengah kau patahkan
dan kau tidak pernah tahu


Melbourne, 13 Desember 2015
Diberdayakan oleh Blogger.